Miss Persepsi atau Kegagalan Persepsi pada iklan rokok “Berry pop”

Miss Persepsi atau Kegagalan Persepsi pada iklan rokok “Berry pop”

Kali ini saya akan membahas mengenai miss persepsi atau kegagalan pada iklan sebuah produk yaitu produk rokok “berry pop” miss persepsi sering kali terjadi, terutama pada sebuah iklan. Karena umumnya suatu iklan akan menampilkan berbagai macam suasana dan juga konsep supaya orang-orang menjadi tertarik pada produk yang akan dijual tersebut.

Persepsi sendiri adalah proses dimana seseorang memilih, merumuskan, dan menafsirkan informasi untuk menciptakan suatu gambaran.

Dalam sebuah iklan miss persepsi dapat terjadi dimana iklan yang ditampilkan pesannya tidak tersampaikan kepada para pelihatnya dikarenakan harapan manusia Ketika pertama kali melihat iklan tersebut.

Ada macam macam bentuk kegagalan pada persepsi, kegagalan persepsi yang sesuai dengan iklan yang saya jadikan sebagai contoh yaitu iklan rokok “berry pop” menyebabkan kegagalan persepsi efek halo. Efek halo adalah Ketika manusia membentuk kesan menyeluruh tentang seseorang, maka cenderung menimbulkan efek yang kuat atau penilaian terhadap sifat-sifat spesifiknya.

Sebelum membahas lebih lanjut perlu diketahui bahwa ada peraturan khusus untuk mengiklankan produk-produk rokok, yaitu Undang-Undang No.32 tahun 2002 tentang Penyiaran (UU Penyiaran) Pasal 46 ayat (3) huruf c melarang iklan niaga melakukan promosi rokok yang memperagakan wujud rokok karena sifatnya yang mengganggu kesehatan. Oleh sebab itu pada iklan-iklan rokok tidak pernah ditampilkan bentuk dari rokok tersebut.

Tentunya dengan peraturan tersebut menjadi sebuah tantangan untuk membuat sebuah iklan rokok tanpa rokok itu sendiri, hal ini yang membuat iklan pada rokok sering kali terjadi miss persepsi.

Iklan rokok “berry pop”, pada iklan rokok ini ditampilkan orang yang memiliki penampilan remaja yang hobi mendengarkan musik, persepsi halo yang timbul saat penonton melihat ini tentunya berfikir bahwa ini adalah sebuah iklan promosi lagu atau elektronik yang mengunggulkan sound dari elektronik tersebut ditambah dengan ambien musik yang menarik.

Lalu tidak lama iklan ini menampilkan kepala dari remaja tersebut berubah bentuk menyerupai permen lollipop, hal ini membuat penonton berubah persepsi yang tadinya berfikir ini sebuah iklan promosi elektronik atau musik menjadi mengira ini adalah iklan permen lollipop yang ssemakin dikuatkan dengan visualisasi air berwarna ungu yang seolah-olah menandakan permen tersebut memiliki rasa blueberry.

 

Diakhir iklan ditampilan brand dari rokok tersebut, serta dengan larangan merokok. Bagian ini haruslah ditampilkan mengingan dalam iklan ini tidak ada sama sekali unsur rokoknya, tentunya jika brand dan larangan merokok tidak ditampilkan orang-orang akan mengira ini bukanlah iklan rokok, apalagi bagi anak kecil, pasti akan merasa penasaran Ketika melihat iklan ini.

Dari contoh miss persepsi pada iklan rokok “berry pop” dapat diambil kesimpulan bahwa dalam membuat iklan tidaklah mudah ditambah dengan peraturan yang harus tetap kita jaga supaya iklan dapat tersampaikan dengan benar dan tidak merugikan pihak manapun. Terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Persepsi Visual dari Logo Komsip Kopi

Tangible, Intangible, dan Persepsi Warna Pada Iklan Billboard